Marlina

Sulung dari empat bersaudara ini kelahiran Bondowoso, 4 Maret 1971. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Bondowoso. Kuliah D2 PGSD di IKIP Negeri Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mas Nadiem Frustasi jadi Mendikbud?
Mendikbud Nadiem Makarim (Antara Foto)

Mas Nadiem Frustasi jadi Mendikbud?

#TaGurKe-178

Mas Nadiem Frustasi jadi Mendikbud?

Nadiem Makarim telah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selama kurang lebih satu tahun bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo. Sejak beralih profesi dari CEO perusahaan swasta ke jabatan pemerintahan, Nadiem menyampaikan pengakuan mengejutkan bahwa mengurus pendidikan tanah air telah membuat dirinya frustasi.

Menurut Nadiem, kultur kerja di pemerintahan dan perusahaan swasta sangatlah berbeda. Sebab, ketika menjadi menteri, ia dihadapkan pada birokrasi dan administrasi yang rumit, termasuk publik yang selalu mengawasi setiap kebijakan.

Dalam talkshow di YouTube Tempo, Sabtu (11/7/2020) Nadiem berkata, "Kadang di pemerintahan banyak sekali yang membuat kita frustasi, banyak hal; birokrasi, administrasi, regulasi, ada berbagai macam hal, menjadi profil yang sangat publik di mana berbagai keputusan berat yang harus kita lakukan pasti tidak ada orang yang tidak setuju, bagaimana menghandle itu kan bagi saya dan tim saya itu merupakan tekanan yang sangat tinggi."

Dalam Diskusi Daring bertema Reformasi Pendidikan Mas Menteri di Masa Pandemi yang digelar Tempo Media tersebut Nadiem berkata, "Saya 4,5 tahun kan (jadi menteri). Tapi dampak yang terlihat itu bisa 10 sampai 15 tahun baru ketahuan. Jelas itu bikin saya frustasi."

Menurut Mantan CEO Gojek itu, situasi pandemi virus corona covid-19 makin membuat dirinya harus berpikir memberikan invoasi agar pendidikan dan kebudayaan tetap berjalan.

"Jadi bayangkan, pertama kali masuk pemerintah, pertama kali di sektor pendidikan, pertama kali mengalami pandemi, semuanya pada saat yang bersamaan, ya kekuatan mental harus menjadi kunci utama bagi saya dan tim saya sekarang," katanya.

Menurut Nadiem, hanya ada dua pihak yang berhak menilai kinerjanya di Kemendikbud yaitu presiden sebagai orang yang mempekerjakannya dan masyakarat Indonesia yang merasakan kebijakannya di bidang pendidikan dan kebudayaan. "Kalau saya (menilai) sih selalu tidak puas. Saya waktu pertama kali berbicara dengan semua eselon 1, saya selalu memberikan peringatan kepada mereka, saya itu kalau kerja memang enggak akan pernah puas, jadi jangan harapkan saya pernah bilang puas," imbuh Nadiem. (suara.com)

Sebagai bos Gojek sebelumnya, Nadiem telah terbiasa meraih hal yang instan, ada matrik yang jelas. Ia mengatakan, sangat berbeda dengan mengurus pendidikan dibanding mengurus Gojek. Di sektor pendidikan juga ada matrik yang jelas, tapi dampaknya lama dari policy yang telah ditentukan.

Nadiem mencoba mengimbangi beban yang dipikul dengan mencari sisi pengimbang. Menurut dia, beban yang dikerjakan kini sebagai sesuatu yang mulia. Nadiem berpendapat bahwa seluruh tugasnya adalah sebuah beban tapi beban mulia. Menurutnya, kalau kita melakukan hal yang benar sedikit saja maka itu bisa benar-benar mengubah arah kapal besar ini di Indonesia. Ia mengatakan, tinggal bagaimana mengelola keyakinan dalam mengambil keputusan. Sementara, kata Nadiem, bagaimana penilaian di masyarakat tidak mau diambil pusing. "Kita lakukan itu pasti ada orang yang tidak setuju. Esensinya adalah terus saja, itu yang terpenting jalan saja kita enggak apa-apa," ujarnya. (tagar.id)

Apapun yang Mas Nadiem rasakan, yang pasti masyarakat berharap dunia pendidikan tanah air akan dibawa pada kemajuan yang bermakna. Semoga!

@home, 14 Juli 2020_Marlina_#MenujuGurusiana365

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Artikel yg menarik dan keren bu

14 Jul
Balas

keren Busukses selalu

14 Jul
Balas

Sebuah keputusan diambil....selalu ada pihak tidak setuju. Itu pelajaran berharga.....

15 Jul
Balas

Artikel yang menarik untuk dibaca Bu. Salam literasi. Barakallah

14 Jul
Balas

Terimakasih infonya, salam literasi

14 Jul
Balas

Ulasan yang keren. Sukses dan sehat selalu. Salam literasi

14 Jul
Balas

Mantab. Semoga mas Nadiem punya ide2 cemerlang untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

14 Jul
Balas

Buah simalakama...Smg dunia pendidikan bisa memilih kebijakan yg terbaik utk semua pihak

15 Jul
Balas

Jam tayang, 00.01.keren di awal waktu.

14 Jul
Balas

Artikel yang menarik untuk dibaca Bu. Salam literasi.

14 Jul
Balas

Keren ceritanya bu

14 Jul
Balas

Keren sekali bu

14 Jul
Balas

Salam literasi

14 Jul
Balas

Salam literasi

14 Jul
Balas

Salam literasi

14 Jul
Balas

Salam literasi

14 Jul
Balas

Salam literasi

14 Jul
Balas

Salam literasi

14 Jul
Balas

Salam literasi

14 Jul
Balas

Bagus bun.Sukses sll nggih

14 Jul
Balas

Bagus bund.....salam literasi

16 Jul
Balas



search

New Post