Marlina

Sulung dari empat bersaudara ini kelahiran Bondowoso, 4 Maret 1971. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Bondowoso. Kuliah D2 PGSD di IKIP Negeri Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jadwal Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi Covid-19 yang Masih Membingungkan
Sumber foto: medcom.id

Jadwal Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi Covid-19 yang Masih Membingungkan

#TantanganGurusiana (hari ke-141)

Jadwal Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi Covid-19 yang Masih Membingungkan

Pertanyaan tentang kepastian jadwal sekolah dibuka kembali di masa pandemi Covid-19 masih merebak di masyarakat. Belum ada jawaban yang pasti sehingga masih membuat penasaran dan masalah akhirnya mengambang. Berbagai wacana dengan opsi yang bermacam-macam semakin membuat bingung tidak hanya orang tua siswa tapi juga insan pendidikan.

Sejumlah pemerintah daerah beda suara soal kesiapan pembukaan sekolah. Hal ini membuat Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pun bingung karena pemerintah pusat hingga kini belum mengumumkan keputusan soal pembukaan sekolah. Padahal, sebelumnya direncanakan akan diumumkan pekan ini. Minggu lalu (Kamis sore) dalam konferensi pers resmi, Plt Dirjen PAUD Dikdasmen Hamid Muhammad mengatakan bahwa Mendikbud akan mengumumkan minggu ini secara langsung setelah koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, sehingga banyak yang menunggu Mendikbud umumkan keputusan tersebut.

Para guru, siswa, dan orangtua menunggu keputusan tentang rencana pembukaan sekolah di zona hijau dengan protokol kesehatan atau memperpanjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Para guru, siswa, dan orangtua merasa cemas terkait keputusan belajar di sekolah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sementara itu, hingga saat ini belum ada keputusan yang jelas dari Kemendikbud terkait perpanjangan PJJ atau membuka sekolah dengan protokol kesehatan di zona hijau.

Sebagaimana dilansir dalam laman edukasi.kompas.com/2020/06/04, Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriawan Salim menagih janji Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Nadiem Makarim untuk segera membuat keputusan yang tegas, apakah sekolah akan dibuka di zona hijau dengan protokol kesehatan atau memperpanjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga Desember 2020. Pasalnya, belum ada keputusan dari pemerintah pusat sehingga pemerintah daerah membuat aturan yang berbeda. Karena Mendikbud tak kunjung mengumumkan, FSGI menagih janji Mas Nadiem untuk segera memutuskan demi keselamatan dan kesehatan siswa, guru, dan warga sekolah lainnya.

Melihat kebijakan yang berbeda di tiap daerah dan terkesan jalan sendiri-sendiri, Satriawan meminta pemerintah pusat, dalam hal ini Kemdikbud harus tegas dan segera membuat keputusan soal pembukaan sekolah.

Memang ada kesan seolah keputusan sekolah dibuka kembali jalan sendiri-sendiri. Meski ada kebebasan kepada daerah dan sekolah untuk membuat keputusan tersebut, tapi semuanya harus tetap mengacu pada aturan dari pusat dalam hal ini Kemendikbud.

Jika pembukaan sekolah tanpa berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan pemerintah pusat, banyak yang khawatir bisa membahayakan warga sekolah. Apalagi pembukaan sekolah tanpa didukung infrastruktur, seperti masker, hand sanitizer, wastafel, dan alat pelindung diri. Tapi untuk menyediakan infrastruktur tersebut tentu dibutuhkan anggaran. Karena itu, pemerintah pusat dan daerah harus tetap dan selalu berkoordinasi.

Kendati demikian, FSGI sendiri menyarankan agar pemerintah memperpanjang PJJ demi keselamatan warga sekolah. Sikap FSGI tetap minta memperpanjang PJJ ini demi keselamatan nyawa anak, guru, dan warga sekolah. Tetapi keputusan tersebut harus dibarengi dukungan infrastruktur dan pelatihan guru untuk PJJ, yaitu dengan perbaikan-perbaikan dalam pelayanan PJJ daring dan luring termasuk pemenuhan fasilitas infrastruktur dan pelatihan guru dalam mengelola PJJ, agar PJJ tetap berkualitas dan tak membebani siswa.

Sementara itu, dalam laman CNNIndonesia , Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud batal mengumumkan keputusan pembukaan sekolah pada pekan ini. "Tampaknya mundur lagi," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Muhammad Hamid lewat pesan singkatnya.

Hamid sebelumnya menuturkan bahwa pembukaan sekolah hanya berlaku untuk daerah pada zona hijau. Sedangkan sekolah yang berada di zona kuning dan merah akan tetap melaksanakan PJJ.

Keputusan pembukaan sekolah tanpa berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Gugus Tugas Covid-19 akan berbahaya. Kondisi akan berbahaya jika tak dibarengi dengan penyiapan anggaran infrastruktur di sekolah seperti masker, alat pengaman dasar (APD), hand sanitizer, wastafel, penyiapan anggaran, dan kesiapan guru terkait pemahaman protokol kesehatan.

Semoga sedikit info ini dapat menjawab beberapa pertanyaan terkait pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19. Tetap semangat dan salam sehat!

@home, 7 Juni 2020

Marlina, S.Pd.

Guru SDN Dabasah 3 Bondowoso

#MenujuGurusiana365

#Stay@Home

#MaskerUntukSemua

#JagaJarak

#AmanDiRumah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

07 Jun
Balas

Tempat saya malah "zona hitam" bu. Salam.

07 Jun
Balas



search

New Post